Pura Pucak Sinunggal
Sampurasun....
Perjalalan kali ini menuju Pura Pucak Sinunggal yang berada di desa Tajun, Kubutambahan, kabupaten Buleleng. Pura Pucak Sinunggal merupakan salah satu Pura Dang Kahyangan yang ada di Bali utara. Perjalanan disertai hujan berkabut dibulan Februari menambah nuansa keindahan alam yang kami lalui selama perjalanan.
Suasana di perjalanan pedesaan nan indah, kebun - kebun nan luas serta hutan nan hijau. Sampai di parkiran pura hujan masih belum reda, pada hari itu bertepatan dengan hari manis Galungan dan pemedak yang nangkil terlihat jarang.
Sekilas Sejarahnya
Dalam sejarahnya disebutkan bahwa pada abad ke 5, Ida Bhatara sudah melingga di pura ini
yang konon hadir dari gunung Himalaya, India diiringi Batara Ganesa. Karena itu Batara Ganesa terdapat di dalam pelinggih utama di Meru tumpang Pitu.Pura Bukit Sinunggal terletak disebuah bukit, dengan ketinggian kurang lebih 600 m diatas permukaan laut. Untuk sampai di utama mandala pura, kita harus menaiki 113 anak tangga.( info lengkap di dari Babadbali.com )
Perjalalan Menuju Mandala Utama
Tahapan Pertama anak tangga di areal paling bawah, terdapat sebuah candi bentar dengan dua buah apit lawang di kanan kirinya dan terdapat sebuah pelinngih yaitu pelinggih empulawang. Secara sekala pelinggih ini merupakan penjaga, sebelum memasuki areal tersuci pura.
Ditengah perjalanan kita menemui kembali pelinggih yaitu pelinggih Lebuh, fungsinya adalah sebagai penghayatan ke Bhatara Segara. Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, kita akan sampai di areal utama mandala Pura bukit Sinunggal. Suasana di mandala utama begitu tenang meskipun hujan masih turun, dengan beberapa pohon besar, semakin menguatkan kesan sakral dan aroma kesucian.
Pelinggih Utama pura yaitu Meru Tumpang Pitu ( Tujuh / 7 ) yang dikelilingi tembok penyengker.
Meru ini merupakan pelinggih pokok pura ini, sebagai stana dari Ida Ratu Pucak Sinunggal yang bergelar Ida Ratu Manik Astagina, sekaligus merupakan penguasa delapan penjuru mata angin.
Di Meru ini terdapat juga patung Batara Ganesha.
Secara singkat pelinggih yang terdapat di Pura Pucak Sinunggal, jika kita bergerak dari paling bawah :
1. Pelinggih Ratu Bagus Manik Ulap ( Ampu Lawang )
2. Di Jaba ada Ganapati
3. Jeroan :
a. Pelinggih Utama Meru Tumpang Pitu linggi Ratu Batara Lingsir Pucak Sinunggal Ratu Manik Astagina, terdapat patung Batara Ganesa dan pelinggih Ida Sang Hyang Pasupati.
b. Barat Meru terdapat linggih Ratu Ayu Melanting dan Ratu Gede Dalem Peed ( Ratu Bagus Mecaling ).
c. Timur terdapat jejeran tujuh pelinggih merupakan penghayatan Sapta Dewata, terdiri atas Ratu Lempuyang, Besakih, Danu Batur, Andakasa, Batukaru, Manik Gumawang dan Ratu Puncak Mangu.
Demikian sekilas sejarah Pura Pucak Sinunggal, semoga bermanfaat.
Hatur Nuhun
Perjalalan kali ini menuju Pura Pucak Sinunggal yang berada di desa Tajun, Kubutambahan, kabupaten Buleleng. Pura Pucak Sinunggal merupakan salah satu Pura Dang Kahyangan yang ada di Bali utara. Perjalanan disertai hujan berkabut dibulan Februari menambah nuansa keindahan alam yang kami lalui selama perjalanan.
Suasana di perjalanan pedesaan nan indah, kebun - kebun nan luas serta hutan nan hijau. Sampai di parkiran pura hujan masih belum reda, pada hari itu bertepatan dengan hari manis Galungan dan pemedak yang nangkil terlihat jarang.
Sekilas Sejarahnya
Dalam sejarahnya disebutkan bahwa pada abad ke 5, Ida Bhatara sudah melingga di pura ini
yang konon hadir dari gunung Himalaya, India diiringi Batara Ganesa. Karena itu Batara Ganesa terdapat di dalam pelinggih utama di Meru tumpang Pitu.Pura Bukit Sinunggal terletak disebuah bukit, dengan ketinggian kurang lebih 600 m diatas permukaan laut. Untuk sampai di utama mandala pura, kita harus menaiki 113 anak tangga.( info lengkap di dari Babadbali.com )
Pura Pucak Bukit Sinunggal |
Perjalalan Menuju Mandala Utama
Tahapan Pertama anak tangga di areal paling bawah, terdapat sebuah candi bentar dengan dua buah apit lawang di kanan kirinya dan terdapat sebuah pelinngih yaitu pelinggih empulawang. Secara sekala pelinggih ini merupakan penjaga, sebelum memasuki areal tersuci pura.
Ditengah perjalanan kita menemui kembali pelinggih yaitu pelinggih Lebuh, fungsinya adalah sebagai penghayatan ke Bhatara Segara. Setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit, kita akan sampai di areal utama mandala Pura bukit Sinunggal. Suasana di mandala utama begitu tenang meskipun hujan masih turun, dengan beberapa pohon besar, semakin menguatkan kesan sakral dan aroma kesucian.
Pelinggih Utama pura yaitu Meru Tumpang Pitu ( Tujuh / 7 ) yang dikelilingi tembok penyengker.
Meru ini merupakan pelinggih pokok pura ini, sebagai stana dari Ida Ratu Pucak Sinunggal yang bergelar Ida Ratu Manik Astagina, sekaligus merupakan penguasa delapan penjuru mata angin.
Di Meru ini terdapat juga patung Batara Ganesha.
Secara singkat pelinggih yang terdapat di Pura Pucak Sinunggal, jika kita bergerak dari paling bawah :
1. Pelinggih Ratu Bagus Manik Ulap ( Ampu Lawang )
2. Di Jaba ada Ganapati
3. Jeroan :
a. Pelinggih Utama Meru Tumpang Pitu linggi Ratu Batara Lingsir Pucak Sinunggal Ratu Manik Astagina, terdapat patung Batara Ganesa dan pelinggih Ida Sang Hyang Pasupati.
b. Barat Meru terdapat linggih Ratu Ayu Melanting dan Ratu Gede Dalem Peed ( Ratu Bagus Mecaling ).
c. Timur terdapat jejeran tujuh pelinggih merupakan penghayatan Sapta Dewata, terdiri atas Ratu Lempuyang, Besakih, Danu Batur, Andakasa, Batukaru, Manik Gumawang dan Ratu Puncak Mangu.
Demikian sekilas sejarah Pura Pucak Sinunggal, semoga bermanfaat.
Hatur Nuhun
Komentar