TANGKUBAN PARAHU : Upacara Ngertakeun Bumi Lamba
Sampurasun.....
Upacara Adat Budaya Sunda ( Nusantara - Sabuana ) Ngertakeun Bumi Lamba
Gunung Tangkuban Parahu
Minggu,22 Juni 2014
Ini adalah sebuah upacara tahunan di puncak Gunung Tamgkuban Parahu, digelar bertepatan dengan perjalanan matahari yang baru mulai kembali dari paling utara bumi menuju selatan, yaitu di setiap bulan kapitu ( bulan ke 7 ), dalam hitungan suryakala, kalaider ( kalender ) sunda.
Bersama mengekspresikan sembah kepada yang telah memberi kehidupan dengan cara menghaturkanberagam keindahan rasa persembahan.
Intinya adalah berterima kasih kepada asal muasal keberadaan diri di alam ini, menghormati gunung sebagai tempat Kabuyutan ( sumber air, sumber kehidupan, sumber pangan atau sebagai simbol leluhur ).
Mengingatkan kepada setiap kita bahwa kesucian gunung adalah pakuan atau kesatuan kekuatan bumi di semesta ini, gunung menjadi sumber nilai cahaya spiritual dan budipakerti yang mendasari perilaku yang berbudaya bagi umat manusia di muka bumi, sebagaimana nama GUNUNG SUNDA yang melekat pada Gunung Tangkuban Parahu ( Purba Kancana Parahyangan ).
Upacara terbuka untuk seluruh orang, yaitu yang meyakini jalan terang penuh kasih diperlambangkan matahari atau "SundaWiwitan" ( dalam makna universal ), sebagai dasar kehidupan terbesar di muka bumi. Dimana dengan pandangan dan rasa tersebut, secara bersama lahir persaudaraan dan dapat bersatu untuk sembah hyang dengan harmonis dalam keberagaman ( tanpa dibatasi suku, ras, kebangsaan, agama, bahasa, cara-ciri, pemikiran dan lainnya ).
Dari sisi rangkaian acara sebagai berikut :
1. Perjamuan dan gelar persembahyangan Kaki Gunung Tangkuban Parahu ( hutan sekitar lapangan Jayagiri )
2. Iringan helar menuju puncak untuk melakukan "Pelarungan sesaji bakti" ke kawah
"Semoga tercipta hubungan yang harmonis manusia dengan tuhan ( sang pencipta ), manusia dengan sesama mahluk ciptaan tuhan dan manusia dengan alam"
Hatur Nuhun
Info sekretariat :
Jl.Siliwangi No 7 ( S.O.S Babakan Siliwangi ) Kota Bandung
Cp : Kang Gin Gin Akil
Komentar