INDRAMAYU : Mengunjungi DAYAK HINDU BUDDHA BUMI SEGANDU

Sampurasun....

Perjalanan kali ini menuju daerah Indramayu, jalanan dengan pemandangan bagus dari lembang menuju tangkuban perahu.Jalan pun mulai menurun ke arah Subang, menuju indramayu kami sepakat mengambil jalansedikit keluar arus utama. Kurang pasti dimana tepatnya kami melalui perkampungan nan asrr karena banyak persawahan, rumah - rumah walet, kebun jati serta yang ga habis - habisnyapohon mangga.

Yup...Dayak Bumi Segandu ini mempunyai komunitas yang lokasinya di pantai utara kab.Indramayu
tepatnya di desa Krimun, Kec. Losarang.

Di depan lokasi terdapat pintu gerbang serta disepanjang tembok terdapat ornamen - ornamen unik.
Komunitas ini sangat mudah dikenali dari cara pakaian mereka, umumnya yang laki - lakihanya mengenakan celanan pendek berwarna hitam dan putih. Mereka kadang memakai hiasan berupa gelang tangan, glang kaki serta kalung dengan motif unik. Salah satu motif kalung yang saya perhatikan adalah Burung Garuda. Biasanya mereka mengenakan topi yang unik seperti kukusan nasi dicat hitam dan putih.

Apa itu SUKU DAYAK HINDU BUDDHA BUMI SEGANDU ?


Percakapan nan unik pun terjadi antara kami dan rekan - rekan Dayak Bumi Segandu  di lokasi. Sembari cerita - cerita tertawa sambil ngopi dan makanan ringan kami pun bermaksud menanyakan perihal apa itu dayak Hindu Buddha Segandu.

Kami ngumpul di sebuah emperan bangunan dimana didalamnya terdapat patung mirip lingga yoni yang
dialiri air. dan didalam ruangan terdapat beberapa lukisan seperti wayang panca pandawa dan semar. Di tempat kami bercengkerama hadir pula pimpinan dari komunitas ini.

Beliau bernama Paheran Takmat Diningrat sekaligus founding father komunitas ini. Dengan style yang
ramah sekilas kalau di pewayangan beliau mirip tokoh semar.

Arti dari SUKU DAYAK HINDU BUDDHA BUMI SEGANDU jika diuraikan satu per satu begini :
SUKU memiliki arti kaki. Seseorang berjalan memegang keyakinannya dimana dalam hali ini suku tidak diartikan etnis. Kata DAYAK bukanlah berarti etnis dayak kalimantan tapi berarti ayakan
atau saringan. Dimana kita harus bisa mengambil setiap hal yang baiknya. Sedangkan HINDU menurut mereka berarti rahim, seseorang lahir dari kandungan perempuan, maka selayaknya kita menghormati kaum wanita. Dan BUDDHA sendiri menurut mereka sebagai lahir dengan telanjang dimana ketika manusia tumbuh, dia harus berupaya kembali ke kondisinya yang tanpa cela, seperti halnya ketika lahir dalam keadaan telanjang. Dan kata BUMI berarti tataran alam dan terakhir SEGANDU memiliki arti tubuh yang utuh. Tentunya mereka mempunyai filosofi hidup manusia yang senantiasa selaras dengan alam ini. Sangat kental memang konsep mikro cosmos dan makro cosmos.

Wow menarik sekali pembicaraan hari itu.....dan waktunya makan siang pun tiba. Komunitas ini terkenal sangat ramah kami pun diajak makan bersama didalam ruangan yang berbentuk kubah dengan pintu disamping kanan kiri terpasang patung naga.

Catatan perjalanan Juni 2005 beberapa bahan tulisan di kombinasi dari berbagai sumber, NUHUN

Komentar

Postingan Populer