Sumur Bandung
Sampurasun....
Jalan - jalan spiritual ( istilah kerenya hehe... ) kali ini ga jauh - jauh dari kota Bandung yaitu ke Sumur Bandung. Posisinya ada di dalam komplek kantor PLN disebelah sungai Cikapundung dan Gedung Merdeka. Kami ( tim khusus ,hehehe... ) dan Kang Lalam Wiranatakusuma ( masih keturunan dari Bupati Bandung ) sepakat mengadakan persembahyangan di Sumur Bandung. Hari itu pas malam jumat Kliwon sekitar pk. 22.00 wib sudah sampai di lokasi sambil berbincang - bincang kami menseting Rujakan Sunda dan Pejatian untuk sarana persembahyangan. Tidak lupa kami nunas Air Suci disana dengan membawa beberapa jerigen kosong. Tepat pk. 23.45 wib kami pun mulai sembahyang dan dilanjutkan hening / meditasi. Rasanya belum lengkap kalau tinggal di Bandung tidak berkunjung atau nunas ari Sumur Bandung.
Apa sebenarnya Sumur Bandung itu , ini saya ambil dari Wikipedia ( http://id.wikipedia.org/wiki/Sumur_Bandung ) sekilas tentang tempat ini :
Sebuah satu tempat yang posisinya dibelakang tempat parkir Gedung Pertemuan Sumur Bandung disebelah barat Cikapundung ada sumur yang dinamakan Sumur Bandung. Bangunannya sama dengan sumur-sumur pada umumnya, hanya saja sumur ini begitu dihormati dalam nilai budaya dan adat, sebab sumur ini disebut keramat oleh masyarakat disana. Di bagian atas sumur itu diberi cungkup penutup dan dikelilingi oleh rantai pembatas. Dalam salah satu sisinya ada prasasti yang tulisannya:
“ Sumur Bandung Méré Karahayuan ka Rahayat Bandung
Sumur Bandung Méré Karahayuan ka Dayeuh Bandung
Sumur Bandung Kahayuning Dayeuh Bandung
Ayana di Gedung PLN Bandung.
Bandung 25 Mei 1811
Raden Adipati Wiranata Kusumah II. ”
Sumur Bandung dipercaya mempunyai hubungan sejarah dengan berdirinya Kota Bandung. Ceritanya ketika rombongan bupati dan pengiringnya menyusuri Cikapundung mencari tempat yang pantas untuk mendirikan pusat kota yang cocok.
Ketika bupati menancapkan tongkat lalu ditarik lagi, dari bekas tongkat itu keluar air. Di lokasi air tersebut selanjutnya dibuat sumu yang selanjutnya pulas disebut Sumur Bandung. Pada tahun 1930-an, diatas tanah 3.945 m2 itu, didirikan bangunan bertingkat hasil rancangan Prof. C.P. Wolff Schoemaker. Setelah diresmikan tanggal 26 Oktober 1939, bangunan itu selanjutnya ditempati oleh N.V. Gebeo, usaha listrik Hindia Walanda.
Bekas gedung Gebeo yang selanjutnya dijadikan kantor PT (Persero) Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jawa Barat itu, adanya diujung pertigaan Jalan Asia-Afrika dan Jalan Cikapundung. Sumur Bandung adanya di lantai dasar Gedung PLN. Airnya masih tetap bersih dan tidak pernah kering walaupun musim kemarau.
Cukup menarik ya...selain kegiatan spiritual kita juga bisa belajar jejak sejarah dan sekaligus melakukan "padungdengan - padungdengan ka karuhun" minimal kenalan hehehe.......
Nuhun
Komentar