Tangkuban Perahu Pagi Itu
"Don't it make me smile?...
When the sun don't shine it don't shine at all......" Smile by Pearl JamSemacam ada panggilan jiwa untuk menginjakkan kaki lagi di Gunung Tangkuban Perahu. Pagi itu berangakat dari Bandung Timur menembus jalur Dago Bengkok ke arah Lembang. Lagu "Smile" Pearl Jam versi live tahun 2005 masih terngiang, terutama harmonika dan suara berat Eddie Vedder sang Vocalist. Suasana pagi hari masih segar dan cuaca pun agak mendung. Jalan jalur Dago bengkok lebih banyak tanjakkan. Disepanjang jalan sering berpapasan dengan orang berkuda maupur para pecinta sepeda.
Setelah beberapa puluh menit berjuang di perjalanan tanjakan dan turunan akhirnya sampailah di gerbang utama Tangkuban Perahu. Di loket aku pun disambut oleh beberapa orang berpakaian batik dan memberikan tiket masuk setelah aku bayar, ( wah... semenjak dikelola oleh swasta kelihatan obyek wisata ini jadi lebih profesional dari segi penataan ).
Pagi itu obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu masih lenggang masih berkabut karena cuaca juga sedikit mendung. Parkir tertata rapi, pedagang mulai beraksi,bau khas belerang pun menyambut. Aaaaahhhhhh.........segernya
Sambil menikmati Ketan Bakar dan Bandrek dan sebatang Dji Sam Soe sempat berbincang juga dengan abah yaya sang kuncen. Kebetulan Abah Yaya juga menawarkan jasa kedapa pengunjung untuk difoto. Emang sebelumnya memang sempat ramai juga mengenai permasalahan pengelolaan obyek wisata ini."waktu gempa kemarin jalur dekat mengambil air suci sempat tertimbun. Mendapatkan informasi tersebut aku pun bergegas melanjutkan sedikit pendakian kecil ke tempat sumber air keramat. Setelah berpamitan dengan abah aku pun mulai berjalan menyusuri bebatuan dan pepohonan menuju sumber Air suci / air keramat.
Mendekati tempat mata air keramat tampak bekas longsoran dan air lumpur terlihat menggenangi kawah Ratu. Wah...longsorannya lumayan Brutal ( dalam hatiku berkata ).
Aku melanjutkan sedikit pendakian ke arah sumber mata air dan goa. Pagi itu masih sangat sepi cuman ada warung satu dan seorang penjual. aku pun menyapanya dan kemudaian membersihkan wajah dengan air segar disitu. "Saya hendak ke sumber Mata Air apakah jalannya masih bagus pak"kataku ke bapak penjaga warung. "Wah jalannya licin dan bekas terkena longsoran sep"kata si bapak penjaga warung.
daripada mengambil resiko akhirnya aku mengurungkan niatku dan hanya bersemedi dari depan Goa ( serasa ga PD masuk Goa sendirian,hehehe... ).
Setelah selesai aku pun turun dan langsung meninggalkan obyek wisata Tangkuban Perahu, hujan pun mulai turun. Tidak lupa sesampai di pasar Lembang aku singgah ke Tahu Tauhid yang enak itu membeli beberapa kantong tahu mentah dan susu kedele murni buat makan malam. hatipun terasa puas dengan perjalanan pagi itu hari itu....berkomunikasi dengan alam pegunungan sekaligus menghirup O2 manis dan membersihkan paru - paru dair polusi.
Fresh.......
When the sun don't shine it don't shine at all......" Smile by Pearl JamSemacam ada panggilan jiwa untuk menginjakkan kaki lagi di Gunung Tangkuban Perahu. Pagi itu berangakat dari Bandung Timur menembus jalur Dago Bengkok ke arah Lembang. Lagu "Smile" Pearl Jam versi live tahun 2005 masih terngiang, terutama harmonika dan suara berat Eddie Vedder sang Vocalist. Suasana pagi hari masih segar dan cuaca pun agak mendung. Jalan jalur Dago bengkok lebih banyak tanjakkan. Disepanjang jalan sering berpapasan dengan orang berkuda maupur para pecinta sepeda.
Setelah beberapa puluh menit berjuang di perjalanan tanjakan dan turunan akhirnya sampailah di gerbang utama Tangkuban Perahu. Di loket aku pun disambut oleh beberapa orang berpakaian batik dan memberikan tiket masuk setelah aku bayar, ( wah... semenjak dikelola oleh swasta kelihatan obyek wisata ini jadi lebih profesional dari segi penataan ).
Pagi itu obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu masih lenggang masih berkabut karena cuaca juga sedikit mendung. Parkir tertata rapi, pedagang mulai beraksi,bau khas belerang pun menyambut. Aaaaahhhhhh.........segernya
Sambil menikmati Ketan Bakar dan Bandrek dan sebatang Dji Sam Soe sempat berbincang juga dengan abah yaya sang kuncen. Kebetulan Abah Yaya juga menawarkan jasa kedapa pengunjung untuk difoto. Emang sebelumnya memang sempat ramai juga mengenai permasalahan pengelolaan obyek wisata ini."waktu gempa kemarin jalur dekat mengambil air suci sempat tertimbun. Mendapatkan informasi tersebut aku pun bergegas melanjutkan sedikit pendakian kecil ke tempat sumber air keramat. Setelah berpamitan dengan abah aku pun mulai berjalan menyusuri bebatuan dan pepohonan menuju sumber Air suci / air keramat.
Mendekati tempat mata air keramat tampak bekas longsoran dan air lumpur terlihat menggenangi kawah Ratu. Wah...longsorannya lumayan Brutal ( dalam hatiku berkata ).
Aku melanjutkan sedikit pendakian ke arah sumber mata air dan goa. Pagi itu masih sangat sepi cuman ada warung satu dan seorang penjual. aku pun menyapanya dan kemudaian membersihkan wajah dengan air segar disitu. "Saya hendak ke sumber Mata Air apakah jalannya masih bagus pak"kataku ke bapak penjaga warung. "Wah jalannya licin dan bekas terkena longsoran sep"kata si bapak penjaga warung.
daripada mengambil resiko akhirnya aku mengurungkan niatku dan hanya bersemedi dari depan Goa ( serasa ga PD masuk Goa sendirian,hehehe... ).
Setelah selesai aku pun turun dan langsung meninggalkan obyek wisata Tangkuban Perahu, hujan pun mulai turun. Tidak lupa sesampai di pasar Lembang aku singgah ke Tahu Tauhid yang enak itu membeli beberapa kantong tahu mentah dan susu kedele murni buat makan malam. hatipun terasa puas dengan perjalanan pagi itu hari itu....berkomunikasi dengan alam pegunungan sekaligus menghirup O2 manis dan membersihkan paru - paru dair polusi.
Fresh.......
Komentar