Di CIREBON
Pohon Besar,Candi dan 2 Harimau
...I feel part of the universe open up to meet me
My emotion so submerged, broken down to kneel in
Once listening, the voices they came
Had to somehow greet myself, read myself
Heard vibrations within my cells, in my cells...Better Days fr Pearl Jam
( lagu ini ikut memperkuat soundtrack film Eat,Pray,Love )
BENAR2 DILUAR PERENCANAAN
Tujuan perjalanan kita hari itu adalah Cirebon. Oh ya jauh - jauh hari sebelum kita deal akan ke Cirebon saya bermimpi di sebuah daerah antah berantah saya berhenti didepan sebuah Pohon Besar ada makam dari bekas reruntuhan candi dan lebih dahsyatnya lagi 2 ekor harimau loreng dan transparan lewat didepan saya terus menghilang. Petunjuk apa ini? ada sebuah pengalaman baru menunggu kita. Kita kembali ke topik semula "Kenapa Cirebon ?"
Pertama disana ada pura yang satu - satunya pura di jalan Bali Cirebon dan yang Kedua
kita janjian dengan seorang temen menemani beliau sembahyang di pura Cirebon.
Kita rencanakan sampai di Cirebon bisa berbarengan kami start dari Bandung dan teman kita
itu dari Jakarta. Atur strategi kami pun memutuskan berangkat dari Bandung jam 4 pagi
dan teman kita dari Jakarta berangkat jam yang sama pula.
Dalam pikiranku sampai di Cirebon nanti mungkin jam 10 an jadi bisa langsung sembahyang dan siang bisa kembali pulang ke Bandung.
Tetapi planing kadang meleset 180 derajad, kami tiba di Pura Cirebon dengan kondisi terkunci, teman kita dari jakarta baru bisa jalan pukul 10 kemungkinan baru sampe cirebon jam
2 atau 3 siang. Dan celakanya kami tidak punya kontak orang - orang Bali atau hindu di Cirebon.
Bertukar pikiran, mencari ide,komunikasi sambil guyon akhirnya kita memtuskan ke rumah seorang teman yang pernah bekerja waktu kantor kami di bangun."baik kita ketemu di depan terminal cirebon setelah itu ikuti saya ke rumah"katanya. "Siapppp!!" kita pun berangkat lagi.
SEPERTI TELAH "DIARAHKAN" ( Petunjuk Satu : POHON BESAR )
Kami memasuki daerah Buntet ( bukan Butet pak....hahaha ), disepanjang jalan masuk kampung kalo tidak pohon mangga selalu ada jati dan yang jelas banyak bambu juga.
Sambil melepas lelah, menikmati alam,dibawah pepohonan rindang,minum 1 buah kelapa.
Bahan pembicaraan pun habis dan apalagi ya.... "Itu pak pohon beringin yang tinggi itu seberang sungai,orang2 dari jauh datang kesitu ke goa keramat,bertapa malam2 dan disitu ada mata airnya" kata teman kita yang asli penduduk situ. "hhmmm menarik juga nih" kataku dalam hati.
Kita pun bergegas bergerak turun menuju sungai,menyeberangi,memanjat pinggiran sungai kearah pohon beringin besar yg ditunjukin tadi. Pohon beringin tersebut ada disekitarperkebunan tebu yang habis dipanen. "kita sudah ditunggu tuh sama kuncennya,laki2 bongkok berambut keriting"kata pak mangku rekan kita dengan penglihatan batinnya." kata Pak Mangku.
memang benar pohon Beringi yang sangat besar dengan akar - akarnya menutupi sumber mata air dibawahnya. Bagaimana bisa sumber air bisa berada jauh diatas permukaan sungai. Kamipun berdoa disitu, pak mangku mencoba berkomunikasi dengan "sang kuncen tidak terlihat oleh mata biasa" kebetulan disana ada pohon bunga yang tiba-tiba ada diluar areal mata air kami pun sembahyang menurut keyakinan kami di Bali. Dan setelah itu kami "mesugi" atw cuci muka sebanyak tiga kali dan badan pun serasa segar kembali. Sayang tempat ini tidak dirawat dengan benar karena bisa saja tempat ini sangat berperan besar menunjang keseimbangan ekosistem disekitarnya. dan lebih parahnya lagi orang - orang pada datang hanya meminta saja dan tidak pernah memberi apapun minimal menjaga kesucian tempat tersebut.
MAKAM DARI RERUNTUHAN CANDI ( Petunjuk Dua : MAKAM KUNO )
Tidak jauh beda di tempat yang sama juga kita diberitahu bahwa ada makam keramat di kampung tsbt. Satu persatu tempat2 unik ini menghampiri kami. bersama sepuh di kampung tersebut kita menyusuri kampung,masuk pepohonan bambu dan sampailah di pemakaman kuno yang disampingnya ada kuburan warga disitu. Sepertinya ini dulunya tempat patilesan / pertapaan karuhunan di nusantara yang sudah rusak dan disatuan kembali dan dibentuk seperti makam. kami pun duduk di depan makam menyalakan dupa dan air minum kami taruh dipinggir kami. Kami mulai semedi dan pak mangku berkomunikasi lagi. Suara cecak bersahutan dan "PRAK" air yang disamping kami langsung jatuh. Punggung terasa bulu - bulunya berdiri dan seperti disiram air. 'ada manisan atau permen ga?"kata pak Mangku. "oh ya ini ada pak permen" kata saya. Mantra diucap permen dlemparkan seperti menjentikkan kelereng. Setelah itu selesai semedi kami. "Beliau tidak pernah disuguhi Kopi Tumbuk dengan gula Batu diwadahi gelas Bambu" kata pak mangku ke sepuh kampung yang ikut bersama kita. " kadang orang datang banyak permintaan tapi permintaan beliau dtidak pernah diberikan karena kemampuan komunikasi yang kurang dengan beliau penunggu disitu" simpulanku. Sebelum pulang atas permintaan Beliau kami pun memercikkan air yang sudah diberi mantra sebanyak tiga kali. "beliau pengen dilukat oleh kita, beliau bertanya apa kemauan mu datang kemari, kami tidak minta apa - apa, kami hanya senang berkenalan dengan Anda" kata pak Mangku bercerita.
AKHIRNYA...... ( Petunjuk Tiga : DUA EKOR HARIMAU )
Dan pkl. 19.00 wib baru kita memulai persembahyangan di Pura Cirebon. Pak mangku mulai menyanyikan mantra - mantra dimana sebelumnya sajen Pejatian dan Rujakan sunda sudah ditata di tempatnya. Pesimpangan Prabu Siliwangi tampak gagah terlihat dibawah bulan Purnama dan didepannya ada 2 patung harimau loreng dan hitam. Pas mau me-tirta atw memohon air suci tiba2 angin kencang langit gelap dan hujan gerimis. Kami pun metirta dan setelah semua kebagian langit kembali cerah, bulan muncul lagi, hujan gerimis hilang dan tidak ada angin kencang lagi. "ini pertanda bagus" kata Pak Mangku. "apakah ini petunjuk ketiga 2 ekor harimau transparan tersebut" saya kurang yakin.
Beberapa minggu kemudian teka - teki 2 ekor Harimau transparan dan berwujud asap mengarah ke hutan keramat di Garut yaitu SANCANG. Perjalanan dan petualangan baru pun segera dimulai. Siapkan keberanianmu dan keyakinamu kawan.....karena utusan dari Sancang berwujud Harimau mengundang kita ke hutan tersebut.......
...I feel part of the universe open up to meet me
My emotion so submerged, broken down to kneel in
Once listening, the voices they came
Had to somehow greet myself, read myself
Heard vibrations within my cells, in my cells...Better Days fr Pearl Jam
( lagu ini ikut memperkuat soundtrack film Eat,Pray,Love )
BENAR2 DILUAR PERENCANAAN
Tujuan perjalanan kita hari itu adalah Cirebon. Oh ya jauh - jauh hari sebelum kita deal akan ke Cirebon saya bermimpi di sebuah daerah antah berantah saya berhenti didepan sebuah Pohon Besar ada makam dari bekas reruntuhan candi dan lebih dahsyatnya lagi 2 ekor harimau loreng dan transparan lewat didepan saya terus menghilang. Petunjuk apa ini? ada sebuah pengalaman baru menunggu kita. Kita kembali ke topik semula "Kenapa Cirebon ?"
Pertama disana ada pura yang satu - satunya pura di jalan Bali Cirebon dan yang Kedua
kita janjian dengan seorang temen menemani beliau sembahyang di pura Cirebon.
Kita rencanakan sampai di Cirebon bisa berbarengan kami start dari Bandung dan teman kita
itu dari Jakarta. Atur strategi kami pun memutuskan berangkat dari Bandung jam 4 pagi
dan teman kita dari Jakarta berangkat jam yang sama pula.
Dalam pikiranku sampai di Cirebon nanti mungkin jam 10 an jadi bisa langsung sembahyang dan siang bisa kembali pulang ke Bandung.
Tetapi planing kadang meleset 180 derajad, kami tiba di Pura Cirebon dengan kondisi terkunci, teman kita dari jakarta baru bisa jalan pukul 10 kemungkinan baru sampe cirebon jam
2 atau 3 siang. Dan celakanya kami tidak punya kontak orang - orang Bali atau hindu di Cirebon.
Bertukar pikiran, mencari ide,komunikasi sambil guyon akhirnya kita memtuskan ke rumah seorang teman yang pernah bekerja waktu kantor kami di bangun."baik kita ketemu di depan terminal cirebon setelah itu ikuti saya ke rumah"katanya. "Siapppp!!" kita pun berangkat lagi.
SEPERTI TELAH "DIARAHKAN" ( Petunjuk Satu : POHON BESAR )
Kami memasuki daerah Buntet ( bukan Butet pak....hahaha ), disepanjang jalan masuk kampung kalo tidak pohon mangga selalu ada jati dan yang jelas banyak bambu juga.
Sambil melepas lelah, menikmati alam,dibawah pepohonan rindang,minum 1 buah kelapa.
Bahan pembicaraan pun habis dan apalagi ya.... "Itu pak pohon beringin yang tinggi itu seberang sungai,orang2 dari jauh datang kesitu ke goa keramat,bertapa malam2 dan disitu ada mata airnya" kata teman kita yang asli penduduk situ. "hhmmm menarik juga nih" kataku dalam hati.
Kita pun bergegas bergerak turun menuju sungai,menyeberangi,memanjat pinggiran sungai kearah pohon beringin besar yg ditunjukin tadi. Pohon beringin tersebut ada disekitarperkebunan tebu yang habis dipanen. "kita sudah ditunggu tuh sama kuncennya,laki2 bongkok berambut keriting"kata pak mangku rekan kita dengan penglihatan batinnya." kata Pak Mangku.
memang benar pohon Beringi yang sangat besar dengan akar - akarnya menutupi sumber mata air dibawahnya. Bagaimana bisa sumber air bisa berada jauh diatas permukaan sungai. Kamipun berdoa disitu, pak mangku mencoba berkomunikasi dengan "sang kuncen tidak terlihat oleh mata biasa" kebetulan disana ada pohon bunga yang tiba-tiba ada diluar areal mata air kami pun sembahyang menurut keyakinan kami di Bali. Dan setelah itu kami "mesugi" atw cuci muka sebanyak tiga kali dan badan pun serasa segar kembali. Sayang tempat ini tidak dirawat dengan benar karena bisa saja tempat ini sangat berperan besar menunjang keseimbangan ekosistem disekitarnya. dan lebih parahnya lagi orang - orang pada datang hanya meminta saja dan tidak pernah memberi apapun minimal menjaga kesucian tempat tersebut.
MAKAM DARI RERUNTUHAN CANDI ( Petunjuk Dua : MAKAM KUNO )
Tidak jauh beda di tempat yang sama juga kita diberitahu bahwa ada makam keramat di kampung tsbt. Satu persatu tempat2 unik ini menghampiri kami. bersama sepuh di kampung tersebut kita menyusuri kampung,masuk pepohonan bambu dan sampailah di pemakaman kuno yang disampingnya ada kuburan warga disitu. Sepertinya ini dulunya tempat patilesan / pertapaan karuhunan di nusantara yang sudah rusak dan disatuan kembali dan dibentuk seperti makam. kami pun duduk di depan makam menyalakan dupa dan air minum kami taruh dipinggir kami. Kami mulai semedi dan pak mangku berkomunikasi lagi. Suara cecak bersahutan dan "PRAK" air yang disamping kami langsung jatuh. Punggung terasa bulu - bulunya berdiri dan seperti disiram air. 'ada manisan atau permen ga?"kata pak Mangku. "oh ya ini ada pak permen" kata saya. Mantra diucap permen dlemparkan seperti menjentikkan kelereng. Setelah itu selesai semedi kami. "Beliau tidak pernah disuguhi Kopi Tumbuk dengan gula Batu diwadahi gelas Bambu" kata pak mangku ke sepuh kampung yang ikut bersama kita. " kadang orang datang banyak permintaan tapi permintaan beliau dtidak pernah diberikan karena kemampuan komunikasi yang kurang dengan beliau penunggu disitu" simpulanku. Sebelum pulang atas permintaan Beliau kami pun memercikkan air yang sudah diberi mantra sebanyak tiga kali. "beliau pengen dilukat oleh kita, beliau bertanya apa kemauan mu datang kemari, kami tidak minta apa - apa, kami hanya senang berkenalan dengan Anda" kata pak Mangku bercerita.
AKHIRNYA...... ( Petunjuk Tiga : DUA EKOR HARIMAU )
Dan pkl. 19.00 wib baru kita memulai persembahyangan di Pura Cirebon. Pak mangku mulai menyanyikan mantra - mantra dimana sebelumnya sajen Pejatian dan Rujakan sunda sudah ditata di tempatnya. Pesimpangan Prabu Siliwangi tampak gagah terlihat dibawah bulan Purnama dan didepannya ada 2 patung harimau loreng dan hitam. Pas mau me-tirta atw memohon air suci tiba2 angin kencang langit gelap dan hujan gerimis. Kami pun metirta dan setelah semua kebagian langit kembali cerah, bulan muncul lagi, hujan gerimis hilang dan tidak ada angin kencang lagi. "ini pertanda bagus" kata Pak Mangku. "apakah ini petunjuk ketiga 2 ekor harimau transparan tersebut" saya kurang yakin.
Beberapa minggu kemudian teka - teki 2 ekor Harimau transparan dan berwujud asap mengarah ke hutan keramat di Garut yaitu SANCANG. Perjalanan dan petualangan baru pun segera dimulai. Siapkan keberanianmu dan keyakinamu kawan.....karena utusan dari Sancang berwujud Harimau mengundang kita ke hutan tersebut.......
Komentar