REINKARNASI
REINKARNASI itu apa sih?
Secara umum, reinkarnasi berarti “menjelma kembali”. Istilah lain yang sering dipakai adalah “kelahiran kembali” dan “tumimbal lahir”.Prinsip reinkarnasi menyatakan bahwa pada setiap makhluk hidup yang mati, akan terjadi perpindahan atman (roh) dan lahir kembali dalam tubuh makhluk hidup yang lain dengan membawa sebagian sifat dari kehidupannya terdahulu sebagai buah dari karmanya yang lalu.
Memangnya REINKARNASI bisa dibuktikan?
Hingga detik ini, sudah ribuan kisah nyata yang membuktikan bahwa reinkarnasi BUKAN sekedar sebuah konsep atau teori belaka, namun suatu hukum (sistem) yang benar-benar sedang bekerja di tengah-tengah kita saat ini juga!Mungkin di antara Saudara ada yang sudah pernah mendengar cerita tentang Shanti Devi, seorang anak dari India, yang tidak saja dapat mengenali bekas suaminya di kehidupan terdahulu secara pribadi dan mendetail, namun bahkan mengetahui setiap rahasia dalam rumah tangganya terdahulu dengan pasti.
Jika Saudara pernah menonton film “Little Buddha”, “Kundun”, atau sejenisnya, tentu Saudara juga tahu bahwa hingga saat ini, penerus jabatan Dalai Lama ditentukan bukan berdasarkan musyawarah, melainkan dengan menelusuri jejak inkarnasi dari Dalai Lama sebelumnya. Sang kandidat akan dipertunjukkan berbagai benda, di antaranya terdapat beberapa properti Dalai Lama sebelumnya seperti kacamata, tongkat, tasbih, dsb. Dan mereka berhasil mengenali miliknya di masa lalu tersebut!
Bagaimana kita bisa yakin bahwa kisah-kisah di atas bukan propaganda Hindu dan Buddha?
Kitab suci menyatakan bahwa reinkarnasi TIDAK hanya terjadi pada orang Hindu atau Buddha saja. Reinkarnasi terjadi pada semua makhluk hidup tanpa terkecuali! Faktanya, kesaksian-kesaksian tentang reinkarnasi tidak terbatas pada lingkungan Hindu dan Buddha saja.George Smith Patton Jr., seorang jenderal Amerika pada Perang Dunia II mengenali seluk-beluk kota Roma dengan baik pada kunjungan pertamanya. Ia bahkan mengetahui persis rumahnya dahulu, serta letak bangunan-bangunan kuno yang puingnya sudah tak nampak lagi. Teori apa lagi yang bisa menjelaskan fenomena ini selain REINKARNASI?Baru-baru ini, kita digemparkan oleh kisah seorang anak di Kelapa Gading, Jakarta. Anak ini tidak saja mampu memahami bahasa-bahasa asing, mempraktekkan prinsip-prinsip arsitektur dan mengajar meditasi dalam usia yang sangat dini, ia bahkan menyatakan dirinya LEBIH TUA daripada sang ibu. Bukankah ini pun menunjukkan REINKARNASI?
Dr. Ian Stevenson, seorang psikiater dari Universitas Virginia, AS, telah meneliti ribuan fenomena serupa sejak 1970-an dan membukukan beberapa dengan judul Twenty Cases Suggestive of Reincarnation. Metode penelitian yang digunakannya bahkan diakui kalangan skeptis sangat ilmiah dan runtut.Saudara pasti akan takjub mengetahui bahwa reinkarnasi bukanlah sebuah hipotesa kosong. Ia NYATA dan TERBUKTI secara empiris!
Kok saya tidak pernah mengetahui kehidupan saya sebelumnya?
Ajaran Hindu dan Buddha TIDAK menganjurkan kita untuk mencari tahu tentang kehidupan kita di masa lalu untuk alasan keingintahuan semata. Tidak semua orang siap untuk menerima kehidupan masa lalunya. Beberapa orang mungkin akan trauma jika mengetahui bahwa hidupnya di masa lalu sangat menderita, atau bahwa dulu ia bukan manusia. Beberapa orang mungkin akan terbuai oleh kehidupan masa lalu yang penuh kemewahan, dsb.Akan tetapi, jika dimanfaatkan untuk penggalian spiritual/rohani, kita dapat saja melakukan terapi past life regression. Tentu saja ini tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus dengan bantuan ahli, atau jauh lebih baik lagi, seorang guru spiritual.Kalau begitu, mengapa hal ini diungkapkan pada sebagian orang?Secara garis besar, mungkin dapat kita katakan bahwa ini merupakan PENYATAAN Tuhan pada manusia. Faktanya, walaupun telah diajarkan dalam kitab-kitab suci, namun banyak orang yang menolak ajaran ini kecuali bila terbukti secara nyata/empiris. Tuhan menjawab keraguan ini melalui kisah-kisah di atas. Secara dalil agama, kita dapat mengatakan bahwa pada beberapa orang, jejak dari kelahiran sebelumnya (karma wasana) sangat menonjol, pada beberapa orang lain, tidak terlalu menonjol, sementara pada sebagian lainnya, hampir tidak kentara. Jejak-jejak inilah yang muncul kembali pada kehidupan berikutnya. Di India, seorang anak bernama Ravi lahir dengan tanda berupa bekas luka di lehernya. Ternyata di kehidupan sebelumnya, ia tewas dibunuh dengan cara digorok lehernya. Ia bahkan dapat mengenali si pembunuh!
Apakah REINKARNASI hanya ada dalam ajaran Hindu dan Buddha?
Sesungguhnya, kepercayaan mengenai reinkarnasi bukanlah monopoli Hindu dan Buddha. Banyak sekali filsuf-filsuf ternama yang mempercayai dan mengajarkan reinkarnasi, misalnya Pythagoras, Plato, Immanuel Kant, dan Schopenhauer. Kepercayaan tentang reinkarnasi pun pernah tumbuh di kalangan Gereja Kristen. Baru pada tahun 553 Masehi, reinkarnasi dinyatakan dilarang oleh Gereja melalui Dewan Konstantinopel.
Saat ini, memang hanya Hindu dan Buddha-lah agama yang secara FORMAL dan TEGAS mengakomodasikan kepercayaan terhadap reinkarnasi.Berikut adalah petikan percakapan Sri Krsna dengan Arjuna:
Arjuna bertanya:
“Kelahiran-Mu (Sri Krsna) baru belakangan kini, sedang kelahiran Wiwaswan adalah dahulu. Bagaimana aku dapat mengerti Engkau mengajarkannya (yoga) pada mulanya (pada Wiwaswan)?Sri Krsna berkata:“Banyak kelahiran-Ku di masa lalu, demikian pula kelahiranmu, Arjuna. Semuanya ini Aku tahu tetapi engkau sendiri tidak.”(Bhagavadgita 4: 4-5)
Jika REINKARNASI sungguh-sungguh nyata, mengapa jumlah manusia terus meningkat?
Sekali lagi, REINKARNASI terjadi pada SEMUA makhluk sebagai sebuah proses yang alami. Anggaplah proses ini sebagai suatu permainan ular tangga dengan MOKSHA sebagai kotak tujuan (poin 100). Makhluk tingkat rendah dapat meningkat setahap demi setahap menjadi makhluk yang lebih tinggi, bisa juga lompat kelas bila menemukan “tangga”. Namun, makhluk yang lebih tinggi pun dapat jatuh menjadi makhluk yang lebih rendah bila menemukan “ular”. Bedanya, proses ini TIDAK ditentukan dadu (ingat, God’s not playing dice!) namun berdasarkan karma dari makhluk tersebut selama berada di dunia.Dengan kata lain, Anda pun bisa jatuh ke tingkat yang lebih rendah, begitu pula saya. Bila ini terjadi, jumlah manusia tentu akan berubah, namun jumlah keseluruhan makhluk hidup adalah tetap kecuali terjadi moksha (tidak percaya? Hitung saja sendiri, hehehe).Pertanyaannya, maukah Anda menemukan tangga?
Kembali ke pertanyaan semula, bagaimana REINKARNASI menjawab ketimpangan dalam dunia?
Sekali lagi, reinkarnasi menyatakan bahwa hidup kita saat ini DIPENGARUHI oleh kehidupan di masa lalu, dan MEMPENGARUHI kehidupan kita di masa depan. Ini berarti bahwa mereka yang senantiasa menderita di masa kini dapat dipastikan telah melakukan sesuatu yang negatif di masa lalu. Bayi-bayi yang diaborsi atau meninggal secara mengenaskan merupakan BUAH KARMA di masa lalu. Saya tidak bisa memastikan, namun ada kemungkinan bahwa anak di contoh pertama menunjukkan jejak inkarnasinya. Sepatutnya ia terus didukung karena berhasil meningkatkan kehidupannya menjadi manusia, walaupun belum seutuhnya.
Jadi ujungnya sama-sama pasrah?
Tidak, justru bayi-bayi tersebut sebenarnya tengah menebus buah kesalahannya di masa lalu, sehingga ketika nanti terlahir kembali, mereka akan dapat menikmati hidup yang lebih baik. Demikian juga, apabila kita menerima bahwa penderitaan kita di masa kini adalah buah dari masa lalu, maka kita TIDAK AKAN menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, kita akan berupaya keras untuk terus memelihara diri dalam kebajikan, demi kualitas hidup yang lebih baik di masa datang, dan jika memungkinkan, mencapai MOKSHA tanpa harus terlahir kembali.Prinsipnya akan lebih mudah dicerna jika diumpamakan sebagai sistem cicilan. Jika kita ingin membeli barang yang murah, biasanya kita membayar tunai. Jika harganya cukup mahal, mungkin dicicil 6 kali, jika harganya sangat mahal, dicicil 12 kali, bahkan lebih. Sama dengan buah karma. Jika banyak, mungkin harus dicicil dalam beberapa kehidupan, jika sedikit, cukup dengan satu kehidupan saja.REINKARNASI bukanlah suatu konsep kosong yang tidak berdasar. Ia NYATA dan TERBUKTI secara empiris. Namun diperlukan hati dan pikiran terbuka untuk menerima KEBENARAN ini.REINKARNASI tidak mengajarkan kita untuk pasrah, melainkan untuk tetap memelihara PENGHARAPAN dan senantiasa memelihara diri dalam KEBAJIKAN!
artikel dari : http://shinzu-i.blogspot.com
Namaste - Love - Peace - Shanti - Damai
Secara umum, reinkarnasi berarti “menjelma kembali”. Istilah lain yang sering dipakai adalah “kelahiran kembali” dan “tumimbal lahir”.Prinsip reinkarnasi menyatakan bahwa pada setiap makhluk hidup yang mati, akan terjadi perpindahan atman (roh) dan lahir kembali dalam tubuh makhluk hidup yang lain dengan membawa sebagian sifat dari kehidupannya terdahulu sebagai buah dari karmanya yang lalu.
Memangnya REINKARNASI bisa dibuktikan?
Hingga detik ini, sudah ribuan kisah nyata yang membuktikan bahwa reinkarnasi BUKAN sekedar sebuah konsep atau teori belaka, namun suatu hukum (sistem) yang benar-benar sedang bekerja di tengah-tengah kita saat ini juga!Mungkin di antara Saudara ada yang sudah pernah mendengar cerita tentang Shanti Devi, seorang anak dari India, yang tidak saja dapat mengenali bekas suaminya di kehidupan terdahulu secara pribadi dan mendetail, namun bahkan mengetahui setiap rahasia dalam rumah tangganya terdahulu dengan pasti.
Jika Saudara pernah menonton film “Little Buddha”, “Kundun”, atau sejenisnya, tentu Saudara juga tahu bahwa hingga saat ini, penerus jabatan Dalai Lama ditentukan bukan berdasarkan musyawarah, melainkan dengan menelusuri jejak inkarnasi dari Dalai Lama sebelumnya. Sang kandidat akan dipertunjukkan berbagai benda, di antaranya terdapat beberapa properti Dalai Lama sebelumnya seperti kacamata, tongkat, tasbih, dsb. Dan mereka berhasil mengenali miliknya di masa lalu tersebut!
Bagaimana kita bisa yakin bahwa kisah-kisah di atas bukan propaganda Hindu dan Buddha?
Kitab suci menyatakan bahwa reinkarnasi TIDAK hanya terjadi pada orang Hindu atau Buddha saja. Reinkarnasi terjadi pada semua makhluk hidup tanpa terkecuali! Faktanya, kesaksian-kesaksian tentang reinkarnasi tidak terbatas pada lingkungan Hindu dan Buddha saja.George Smith Patton Jr., seorang jenderal Amerika pada Perang Dunia II mengenali seluk-beluk kota Roma dengan baik pada kunjungan pertamanya. Ia bahkan mengetahui persis rumahnya dahulu, serta letak bangunan-bangunan kuno yang puingnya sudah tak nampak lagi. Teori apa lagi yang bisa menjelaskan fenomena ini selain REINKARNASI?Baru-baru ini, kita digemparkan oleh kisah seorang anak di Kelapa Gading, Jakarta. Anak ini tidak saja mampu memahami bahasa-bahasa asing, mempraktekkan prinsip-prinsip arsitektur dan mengajar meditasi dalam usia yang sangat dini, ia bahkan menyatakan dirinya LEBIH TUA daripada sang ibu. Bukankah ini pun menunjukkan REINKARNASI?
Dr. Ian Stevenson, seorang psikiater dari Universitas Virginia, AS, telah meneliti ribuan fenomena serupa sejak 1970-an dan membukukan beberapa dengan judul Twenty Cases Suggestive of Reincarnation. Metode penelitian yang digunakannya bahkan diakui kalangan skeptis sangat ilmiah dan runtut.Saudara pasti akan takjub mengetahui bahwa reinkarnasi bukanlah sebuah hipotesa kosong. Ia NYATA dan TERBUKTI secara empiris!
Kok saya tidak pernah mengetahui kehidupan saya sebelumnya?
Ajaran Hindu dan Buddha TIDAK menganjurkan kita untuk mencari tahu tentang kehidupan kita di masa lalu untuk alasan keingintahuan semata. Tidak semua orang siap untuk menerima kehidupan masa lalunya. Beberapa orang mungkin akan trauma jika mengetahui bahwa hidupnya di masa lalu sangat menderita, atau bahwa dulu ia bukan manusia. Beberapa orang mungkin akan terbuai oleh kehidupan masa lalu yang penuh kemewahan, dsb.Akan tetapi, jika dimanfaatkan untuk penggalian spiritual/rohani, kita dapat saja melakukan terapi past life regression. Tentu saja ini tidak dapat dilakukan sendiri, melainkan harus dengan bantuan ahli, atau jauh lebih baik lagi, seorang guru spiritual.Kalau begitu, mengapa hal ini diungkapkan pada sebagian orang?Secara garis besar, mungkin dapat kita katakan bahwa ini merupakan PENYATAAN Tuhan pada manusia. Faktanya, walaupun telah diajarkan dalam kitab-kitab suci, namun banyak orang yang menolak ajaran ini kecuali bila terbukti secara nyata/empiris. Tuhan menjawab keraguan ini melalui kisah-kisah di atas. Secara dalil agama, kita dapat mengatakan bahwa pada beberapa orang, jejak dari kelahiran sebelumnya (karma wasana) sangat menonjol, pada beberapa orang lain, tidak terlalu menonjol, sementara pada sebagian lainnya, hampir tidak kentara. Jejak-jejak inilah yang muncul kembali pada kehidupan berikutnya. Di India, seorang anak bernama Ravi lahir dengan tanda berupa bekas luka di lehernya. Ternyata di kehidupan sebelumnya, ia tewas dibunuh dengan cara digorok lehernya. Ia bahkan dapat mengenali si pembunuh!
Apakah REINKARNASI hanya ada dalam ajaran Hindu dan Buddha?
Sesungguhnya, kepercayaan mengenai reinkarnasi bukanlah monopoli Hindu dan Buddha. Banyak sekali filsuf-filsuf ternama yang mempercayai dan mengajarkan reinkarnasi, misalnya Pythagoras, Plato, Immanuel Kant, dan Schopenhauer. Kepercayaan tentang reinkarnasi pun pernah tumbuh di kalangan Gereja Kristen. Baru pada tahun 553 Masehi, reinkarnasi dinyatakan dilarang oleh Gereja melalui Dewan Konstantinopel.
Saat ini, memang hanya Hindu dan Buddha-lah agama yang secara FORMAL dan TEGAS mengakomodasikan kepercayaan terhadap reinkarnasi.Berikut adalah petikan percakapan Sri Krsna dengan Arjuna:
Arjuna bertanya:
“Kelahiran-Mu (Sri Krsna) baru belakangan kini, sedang kelahiran Wiwaswan adalah dahulu. Bagaimana aku dapat mengerti Engkau mengajarkannya (yoga) pada mulanya (pada Wiwaswan)?Sri Krsna berkata:“Banyak kelahiran-Ku di masa lalu, demikian pula kelahiranmu, Arjuna. Semuanya ini Aku tahu tetapi engkau sendiri tidak.”(Bhagavadgita 4: 4-5)
Jika REINKARNASI sungguh-sungguh nyata, mengapa jumlah manusia terus meningkat?
Sekali lagi, REINKARNASI terjadi pada SEMUA makhluk sebagai sebuah proses yang alami. Anggaplah proses ini sebagai suatu permainan ular tangga dengan MOKSHA sebagai kotak tujuan (poin 100). Makhluk tingkat rendah dapat meningkat setahap demi setahap menjadi makhluk yang lebih tinggi, bisa juga lompat kelas bila menemukan “tangga”. Namun, makhluk yang lebih tinggi pun dapat jatuh menjadi makhluk yang lebih rendah bila menemukan “ular”. Bedanya, proses ini TIDAK ditentukan dadu (ingat, God’s not playing dice!) namun berdasarkan karma dari makhluk tersebut selama berada di dunia.Dengan kata lain, Anda pun bisa jatuh ke tingkat yang lebih rendah, begitu pula saya. Bila ini terjadi, jumlah manusia tentu akan berubah, namun jumlah keseluruhan makhluk hidup adalah tetap kecuali terjadi moksha (tidak percaya? Hitung saja sendiri, hehehe).Pertanyaannya, maukah Anda menemukan tangga?
Kembali ke pertanyaan semula, bagaimana REINKARNASI menjawab ketimpangan dalam dunia?
Sekali lagi, reinkarnasi menyatakan bahwa hidup kita saat ini DIPENGARUHI oleh kehidupan di masa lalu, dan MEMPENGARUHI kehidupan kita di masa depan. Ini berarti bahwa mereka yang senantiasa menderita di masa kini dapat dipastikan telah melakukan sesuatu yang negatif di masa lalu. Bayi-bayi yang diaborsi atau meninggal secara mengenaskan merupakan BUAH KARMA di masa lalu. Saya tidak bisa memastikan, namun ada kemungkinan bahwa anak di contoh pertama menunjukkan jejak inkarnasinya. Sepatutnya ia terus didukung karena berhasil meningkatkan kehidupannya menjadi manusia, walaupun belum seutuhnya.
Jadi ujungnya sama-sama pasrah?
Tidak, justru bayi-bayi tersebut sebenarnya tengah menebus buah kesalahannya di masa lalu, sehingga ketika nanti terlahir kembali, mereka akan dapat menikmati hidup yang lebih baik. Demikian juga, apabila kita menerima bahwa penderitaan kita di masa kini adalah buah dari masa lalu, maka kita TIDAK AKAN menyalahkan Tuhan. Sebaliknya, kita akan berupaya keras untuk terus memelihara diri dalam kebajikan, demi kualitas hidup yang lebih baik di masa datang, dan jika memungkinkan, mencapai MOKSHA tanpa harus terlahir kembali.Prinsipnya akan lebih mudah dicerna jika diumpamakan sebagai sistem cicilan. Jika kita ingin membeli barang yang murah, biasanya kita membayar tunai. Jika harganya cukup mahal, mungkin dicicil 6 kali, jika harganya sangat mahal, dicicil 12 kali, bahkan lebih. Sama dengan buah karma. Jika banyak, mungkin harus dicicil dalam beberapa kehidupan, jika sedikit, cukup dengan satu kehidupan saja.REINKARNASI bukanlah suatu konsep kosong yang tidak berdasar. Ia NYATA dan TERBUKTI secara empiris. Namun diperlukan hati dan pikiran terbuka untuk menerima KEBENARAN ini.REINKARNASI tidak mengajarkan kita untuk pasrah, melainkan untuk tetap memelihara PENGHARAPAN dan senantiasa memelihara diri dalam KEBAJIKAN!
artikel dari : http://shinzu-i.blogspot.com
Namaste - Love - Peace - Shanti - Damai
Komentar