BANDUNG : Faberik Koffie Aroma Bandung

Sampurasun............

"Kejujuran , Kerja Keras dan Yakin" itulah filosofi hidup yang saya dapat dari pemilik Faberik Koffie Aroma Bapak Widya Pratama. Dalam berbisnis kita harus jujur dan jangan sekali kali sampai merugikan orang lain baik petani kopi sampai ke pembeli kopi. Karena apapun perbuatan kita di saat hidup akan kita pertanggungjawabkan kepada Tuhan nantinya. Pesan - pesan moral ini yang senantiasa disampaikan kepada setiap pengunjung ke pabrik ini. Sebuah pesan Universal apalagi saya adalah seorang yang yakin akan hukum Karmaphala atau sebab akibat, apa yang kita perbuat sekarang kita harus siap mempertanggungjawabkan nya nanti.

Pagi itu dalam cuaca dingin di bulan April yang mendung dan gerimis kami menuju Toko Kopi Aroma, Jalan Banceuy Nomor 51, Bandung. Sebuah toko kopi yang unik karena masih mempertahankan ciri aslinya justru ini menjadikannya sebagai daya tarik utama terutama wisatawan - wisatawan asing maupun domestik.

Para pembeli kopi pun sudah berjejer rapi untuk membeli kopi baik Robusta maupun Arabika. Sebagai penikmat kopi saya akui rasa kopi nya memang beda dan enak. Apalagi kadar keasaman kopi nya sudah hilang dan tentunya aman bagi tubuh ataupun untuk kesehatan.


Suasana dalam Pabrik Kopi Aroma,
bpk Widya Pratama langsung menangani proses produksinya
 ( foto kanan bawah )

Bapak Widya Pratama adalah anak tunggal dari pasangan Tan Houw Sian yang kelahiran Indramayu dan Tjia Kiok Eng yang berasal dari Cirebon. Keduanya sudah meninggal dan mewariskan usaha Kopi Aroma kepada anak tunggalnya ini. Selain menjalankan usaha Kopi Aroma, pak Widya adalah dosen tetap pada Fakultas Ekonomi Unpar dan dikenal dalam menegakan integritas kejujuran kepada para mahasiswanya. Beliau juga mengajar di Universitas Maranata dan Universitas Padjajaran.

Kopi Aroma merupakan salah satu ikon kota Bandung terus memproduksi kopi dengan menggunakan dua mesin merek Probat buatan Jerman yang berkapasitas 60 dan 90 kilogram.  Kedua mesin inilah yang tak pernah lelah menggoreng kopi sejak tahun 1930 dan tetap menggunakan kayu ( dipilih kayu karet ) sebagai bahan bakar utamanya.  Setiap hari tak kurang 300 hingga 400 kg kopi yang dijual oleh Kopi Aroma dari jenis Arabika dan Robusta. Kopi Aroma tetap memancarkan kharisma di mata penggemar fanatiknya yang rela antri terutama setiap hari Sabtu dan sesekali disapa ramah sang pemilik Widya Pratama.

Kopi Aroma memproduksi campuran kopi (blend) dari berbagai petani kopi yang terdapat di wilayah Indonesia. Kopi yang baru datang kemudian dijemur seharian lalu dimasukan ke dalam karung goni. menurut Widya, karung goni sangat baik untuk menyimpan kopi karena punya ventilasi dibandingkan dengan karung plastik. Kopi tersebut kemudian disimpan hingga 5-8 tahun sebelum diproses lebih lanjut dalam sebuah gudang khusus layaknya wine cellar untuk menyimpan minuman anggur berkualitas.

Sumber : http://www.cikopi.com/2011/07/kopi-aroma-widya-pratama/ dan kunjungan langsung ke Pabrik Kopi Aroma Bandung

Hatur Nuhun

Comments

Popular Posts