Film the Revenant dan Alam Liar

The Revenant 

Beberapa waktu yang lalu saya sempatkan diri menonton film Revenant yang dibintangi Leonardo Dicaprio sebagai Hugh Glass.  Hugh Glass sendiri merupakan mantan tentara Amerika di era 1823 dan sekaligus pemburu handal yang hafal medan pedalaman hutan Amerika saat itu. Film yang diadaptasi dari Novel dengan judul The Revenant: A Novel of Revenge karya Michael Punke,
merupakan sebuag film epik petualangan survival di ganas nya hutan Amerika.




Yang menarik perhatian saya adalah teknik visual dan kemampuan sinematografer yang keren menangkap gambar - gambar indah nan puitis dari Calgary ( Kanada ) sampai Ushuaia ( Argentina ). Warna warni natural Amerika Utara era 1800an dan rentetan teknik tracking shot rumit yang membuat setiap adegan mampu meninggalkan
kesan mendalam.




Setiap detil digarap sang sutradara dengan meyakinkan, Alam liar benar - benar menjadi musuh utama di sini seakan - akan ingin menunjukkan sebuah pesan ketidakberdayaan manusia di  hadapan sang mother nature yang bisa begitu kejam.

Disisi yang lain pemandangan hutan lebat di Amerika Utara, deras air sungai, dinginya saat salju turun begitu jelas tergambarkan dan peranan aktor - aktornya sangat total disini.

Menurut saya film ini sangat patut di tonton, wajib bagi pecinta alam / alam liar selain hiburan juga mengingatan kita tentang alam.


Aktifitas Leonardo Di Caprio di Sumatera 

Dari film the Revenant sang aktor pun diganjar piala oscar, keren... saya jadi teringat saat berperan dalam film the Beach yang mungkin menginsipirasi kita untuk menjelajah beberapa tempat eksotis di dunia dengan jalan backpacker.

Beberapa waktu yang lalu beberapa situs online dan melalui fanpage facebook atau instagram, ramai membicarakan aktifitas Leonardo di Taman Nasional Gunung Leuser di hutan Aceh dan melihat kamp penelitian habitat asli Orangutan.




Berikut tulisan kang Leo di fanpage pribadinya, 

"Hutan hujan di dataran rendah Indonesia khususnya ekosistem Leuser merupakan sisa habitat terbaik di dunia untuk Gajah Sumatera yang terancam punah. Di hutan ini, gajah purba bermigrasi dan masih ada sekawanan gajah liar di Sumatera. Tapi, perkebunan sawit memecah belah ekosistem hutan dan memotong migrasi gajah, sehingga sulit bagi keluarga gajah untuk menemukan sumber makanan yang cukup dan air."



Dengan petisinya 'Save The Leuser Ecosystem, Save Our planet!' yang ada di situs Change.org


Memang benar ketamakan manusia "memperkosa" alam ini sungguh diluar batas demi material kekayaan yang tidak ada gunanya, sedangkan 
kerusakan alam akan ditanggung generasi manusia berikutnya. 

Melalui Leonardo DiCaprio Foundation, kang Leo aktif mendukung kegiatan konservasi di Taman Nasional Bukit Tiga Puluh dan hutan Aceh. 
Menurut Ecobusiness, Leonardo DiCaprio Foundation telah mengucurkan dana tidak tanggung - tanggung sebesar US$ 3,2 juta kepada Rainforest Action Network and Haka untuk menjaga ekosistem Leuser di salah satu hutan hujan Sumatera.



Sebuah aksi sosial yang patut kita apresiasi positif buat kang Leonardo Dicaprio.....................mudah - mudahan bisa mengisnspirasi kita bersama.

Tapi tentunya kita juga berharap terutama pemerintah sendiri ( Indonesia ) tidak hanya di Sumatera saja bahkan beberapa daerah dan khusunya Irian Jaya juga harus diselamatkan, penambangan emas gila-gilaan sudah pasti mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Hasilnya mungkin tidak dirasakan oleh rakyat Indonesia dan seandainya beberapa masa kedepan hasil bumi akan habis dan.....tongkat batu dan kayu pun jadi tanaman.


Sumber : 
1. m.detik.com
2. movieenthusiast.com
3. http://www.foxmovies.com/movies/the-revenant/gallery/711/revenant-gallery-18
4. https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRYkvWHIQqirw5ix0MlD29cfPn6FUzCiBWYnf9wIVRuPbZ6qeN7
5. https://i.ytimg.com/vi/wLZeecoXy6A/hqdefault.jpg





Comments

Popular Posts